0

Email & OSI Layer

OSI Layer :

OSI

Cara Kerja Email pada OSI layer :

  • Layer 7, Application layer, pada layer ini ketika kita akan mengirim atau menerima E-mail akan terjadi pengidentifikasi pengirim dan penerima E-mail, serta aplikasi apa yang digunakan untuk menulis dan membaca E-mail tersebut. Contohnya adalah kita menggunakan email client seperti Microsoft Outlook yang memiliki fungsi SMTP dan POP3.
  • Layer 6, Presentation layer, akan mengkonversi data yang masuk atau keluar ke dalam format presentasi yang telah ditentukan. Pada layer ini juga dilakukan encoding data dan kompresi text. Saat kita mengirim atau menerima E-mail di layer ini data akan diencode dengan menggunakan key terntentu, contohnya menggunakan format ASCII.
  • Layer 5, Session layer, layer ini mendefinisikan awal dan akhir percakapan antar dua computer. Pada layer ini yang diprioritaskan adalah adanya pengenalan device dan keamanan jaringan yang dibutuhkan dalam komunikasi antara dua aplikasi pada jaringan, serta cara mengatasi error. Setelah data mengalami penyesuaian format, pada layer 5 ini akan menggunakan Operating System untuk mengatur inisiasi dan terminasi dari sesi komunikasi antar host sesuai dengan protocol yang ditentukan.
  • Layer 4, Transport layer, mengatur transfer data antar host, dan bertanggung jawab untuk mengoreksi kesalahan dan flow control dari router. Layer ini mengatur urutan dari dikirimnya data packet, dan pengiriman ulang packet yang hilang, serta mempaketkan pesan untuk proses transmisi yang lebih efisien. Pada saat berkirim dan menerima E-mail, layer inilah yang memastikan seluruh data yang dikirim dan data yang diterima utuh.
  • Layer 3, Network layer, layer ini bertujuan membentuk, mempertahankan, dan menyelesaikan koneksi jaringan serta mengarahkan jalannya data packet dalam jaringan dan juga mentranslasikan logical address (IP address) dan nama yang ada ke dalam physical address.  Layer 3 juga mendefinisikan fragmentasi packet ke dalam unit yang lebih kecil. Pada saat mengirim atau menerima E-mail, computer kita akan mengkases alamat IP server SMTP sesuai dengan tabel routing dari system operasi. Layer 3 ini juga melakukan perhitungan terhadap hop-hop yang harus dilewati dan akan berusaha untuk membuka jalur komunikasi yang terpendek.
  • Layer 2, Data Link layer, mengatur transmisi frame dari satu computer ke computer lainnya yang berada pada jaringan yang sama melalui media tertentu, dan mendefinisikan bagaimana frame data dikenali, serta menyediakan flow control dan penanganan error. Data link layer dibagi menjadi dua sub-layer, yaitu MAC (Media Access Control) dan LLC (Logical Link Control), dimana sub-layer MAC mengendalikan bagaimana computer dalam jaringan dapat mengakses data dan izin untuk melakukan transmisi, sedangan LLC mengendalikan sinkronisasi frame, flow control, dan pengecekan terhadap error. Pada saat mengirim atau menerima E-mail, layer 2 akan mengecek apakah koneksi sudah diset, jika iya layer ini akan mengtransformasikan paket IP dari layer 3 ke dalam frame berdasarkan aturan OSI layer 2.
  • Layer 1, Physical layer, layer ini mendefinisikan spesifikasi physical dan electrical dari device yang digunakan, termasuk layout pin, tegangan, dan spesifikasi kabel yang digunakan. Layer ini yang mengatur transmisi data melalui media fisik. Contohnya pada saat kita berkirim dan menerima E-mail, layer inilah yang akan mengatur pengiriman data sebagai sinyal elektrik melalui kabel yang digunakan dalam jaringan dengan tegangan dan kecepatan transfer tertentu.

 

Header Email

Header dari suatu email digunakan untuk melacak informasi routing dari pesan. Hal-hal umum yang dapat diketahui dari email header antara lain pengirim, penerima, subject, cc, dan tanggal. Bila ditelusuri lebih jauh, email header yang lengkap dapat menunjukkan route yang diambil oleh email selagi berpindah dari satu komputer ke komputer lainnya. Untuk pembacaan email header dilakukan dari bawah ke atas untuk menelusuri siapa yang mengirim message terlebih dahulu hingga terakhir dan dapat dilihat waktu pengirimannya.

 

Contoh :

Delivered-To: handisonj@gmail.com

Received: by 10.194.178.102 with SMTP id cx6csp18987wjc;

Thu, 3 Oct 2013 05:36:26 -0700 (PDT)

Return-Path: <claudia.khans@gmail.com>

Received-SPF: pass (google.com: domain of claudia.khans@gmail.com designates 10.68.163.132 as permitted sender) client-ip=10.68.163.132

Authentication-Results: mr.google.com;

spf=pass (google.com: domain of claudia.khans@gmail.com designates 10.68.163.132 as permitted sender) smtp.mail=claudia.khans@gmail.com;

dkim=pass header.i=@gmail.com

X-Received: from mr.google.com ([10.68.163.132])

by 10.68.163.132 with SMTP id yi4mr200833pbb.158.1380803786113 (num_hops = 1);

Thu, 03 Oct 2013 05:36:26 -0700 (PDT)

DKIM-Signature: v=1; a=rsa-sha256; c=relaxed/relaxed;

d=gmail.com; s=20120113;

h=mime-version:date:message-id:subject:from:cc:content-type;

bh=Sn+oEBTOUU0rhW+udPOqIqHNO23ti7Hm6kOz+FAgEOE=;

b=A+Dei/LXV3POtffpC0kkmQ/Q5nZ+iLi+/aQv+LZTpy+saHkjGrz6/PJFB62gJqPRwF

j+reqCfIToR1hIWQdA0iSqJDYzeYQfFqEuolrv4O4pn+qH+6H2BU/FcGOWh4ot4oV0cT

+uQteYjwzmCUYVxvuVKEqNS5LQe/RMr0MjdX3egdH3gSVyQTGk3gxgQIsPyJbslhY6DO

azXyaTU14SdH6FBTB3WbQ/J81kyb8Wa7bdSdEua4aCEyt1X4ER3iu8yFBt/gw8qqKL3M

kUbe+wMh/Dbkea5jTe5xYrEuAdMbLeTHG/omRxDgrllM4rPb/oxRf3uJXdkaBJz26Fkp

1dfQ==

MIME-Version: 1.0

X-Received: by 10.68.163.132 with SMTP id yi4mt200833pbb.158.1380803785253;

Thu, 03 Oct 2013 05:36:25 -0700 (PDT)

Received: by 10.68.27.71 with HTTP; Thu, 3 Oct 2013 05:36:25 -0700 (PDT)

Date: Thu, 3 Oct 2013 19:36:25 +0700

Message-ID: <CANGO9-0KbMM36RvHsZy6irqCuq7e+gqEcgP8A-_jVj6Y1nLGzw@mail.gmail.com>

Subject:

From: “Claudia Khansa’ Atikah Hidayat” <claudia.khans@gmail.com>

Cc: Akbar Sahata <elakbar.adzaky@gmail.com>, fadit75@live.com, chandra.jogie@gmail.com,

handisonj@gmail.com, Lintang Sutawika <skymachine@rocketmail.com>, diamond.ravi@yahoo.com,

naa-@live.com, renard.cheng@gmail.com, Muhammad Erfinza <m.erfinza@gmail.com>,

markgabriel_mesin2012@yahoo.co.id, andrewyohanes@gmail.com

Content-Type: multipart/alternative; boundary=047d7bacb3d42cf70104e7d56fce

–047d7bacb3d42cf70104e7d56fce

Content-Type: text/plain; charset=ISO-8859-1

Dari header email diatas dapat dilihat bahwa :

  • Adanya bagian tanggal, pengirim, penerima (termasuk cc), dan subject dari email yang diisi oleh pengirim. Selain itu terdapat juga message-id dimana message-id adalah nomor unik yang diberikan oleh email provider yang digunakan, pada kasus ini Gmail.

Date: Thu, 3 Oct 2013 19:36:25 +0700

Message-ID: <CANGO9-0KbMM36RvHsZy6irqCuq7e+gqEcgP8A-_jVj6Y1nLGzw@mail.gmail.com>

Subject:

From: “Claudia Khansa’ Atikah Hidayat” <claudia.khans@gmail.com>

Cc: Akbar Sahata <elakbar.adzaky@gmail.com>, fadit75@live.com, chandra.jogie@gmail.com,

handisonj@gmail.com, Lintang Sutawika <skymachine@rocketmail.com>, diamond.ravi@yahoo.com,

naa-@live.com, renard.cheng@gmail.com, Muhammad Erfinza <m.erfinza@gmail.com>,

markgabriel_mesin2012@yahoo.co.id, andrewyohanes@gmail.com

Content-Type: multipart/alternative; boundary=047d7bacb3d42cf70104e7d56fce

  • Email melalui alamat IP 10.68.163.132 (sender) dan sampai kepada 10.194.178.10 (receiver) dengan melalui 10.68.27.71 (mr.google.com).
  • Ketika pesan/email sampai di penerima, yakni waktu diterima beserta authentication yang disediakan oleh provider email.

Delivered-To: handisonj@gmail.com

Received: by 10.194.178.102 with SMTP id cx6csp18987wjc;

Thu, 3 Oct 2013 05:36:26 -0700 (PDT)

Return-Path: <claudia.khans@gmail.com>

Received-SPF: pass (google.com: domain of claudia.khans@gmail.com designates 10.68.163.132 as permitted sender) client-ip=10.68.163.132

Authentication-Results: mr.google.com;

spf=pass (google.com: domain of claudia.khans@gmail.com designates 10.68.163.132 as permitted sender) smtp.mail=claudia.khans@gmail.com;

dkim=pass header.i=@gmail.com

0

CIA (Confidentiality, Integrity, Availability)

CIA atau yang lebih sering disebut CIA Triad merupakan salah satu aturan dasar dalam menentukan keamanan suatu jaringan atau informasi. Parameter dalam CIA ini digunakan untuk menentukan apakah suatu jaringan atau informasi dikatakan aman atau tidak. Akan tetapi hingga saat ini masih terdapat beberapa perdebatan tentang aturan dasar ini, yakni membandingkan CIA dengan Parkerian hexad (Confidentiality, Possession or Control, Integrity, Authenticity, Availability and Utility).

Screenshot_1

  • Confidentiality

Merupakan aspek dalam keamanan jaringan yang membatasi akses terhadap informasi, dimana hanya orang-orang yang telah mendapatkan izin yang bisa mengakses informasi tertentu. Hal ini untuk mencegah bocornya informasi ke orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang kita ketahui, pada masa sekarang ini, informasi merupakan hal yang sangat berharga, contohnya nomor kartu kredit, informasi personal, account bank, dll. Informasi-informasi seperti itu harus dijaga kerahasiaannya agar tidak bisa digunakan dengan sembarangan oleh orang lain.

Salah satu komponen penting dalam menjaga confidentiality suatu informasi adalah dengan enkripsi. Enkripsi bisa digunakan untuk menjamin bahwa hanya orang yang tepat yang bisa membaca (mendekripsi) informasi yang dikirimkan. Salah satu contoh enkripsi yang cukup sering digunakan adalah SSL/TLS, suatu protokol security untuk berkomunikasi lewat internet.

  • Integrity

Integrity merujuk kepada tingkat kepercayaan terhadap suatu informasi, kepecayaan dalam hal ini mencakup akurasi dan konsistensi terhadap informasi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya proteksi terhadap suatu informasi dari modifikasi oleh pihak-pihak yang tidak diizinkan. Mekanisme proteksi integrity dapat dibagi menjadi dua, yakni: mekanisme priventif (kontrol akses untuk menghalangi terjadinya modifikasi data oleh orang luar) dan mekanisme detektif, yang berguna untuk mendeteksi modifikasi yang dilakukan orang luar saat mekanisme priventif gagal melakukan fungsinya.

  • Availability

Konsep availability dari suatu informasi berarti bahwa informasi tersebut selalu tersedia ketika dibutuhkan bagi orang-orang yang memiliki izin terhadap informasi tersebut. Sehingga ketika dibutuhkan oleh user, data/informasi dapat dengan cepat diakses dan digunakan. Salah satu serangan terhadap availability suatu informasi yang paling dikenal adalah Distributed Denial of Service (DDoS). Tujuan utama dari DDOS attack adalah untuk memenuhi resourse yang disediakan untuk user, sehingga user tidak bisa mengakses informasi yang seharusnya bisa didapatkan. Selain itu, faktor kelalaian manusia dapat juga mengakibatkan berkurangnya availability dan secara tidak langsung berdampak pada triad yang lain. Faktor lainnya adalah faktor bencana alam, meskipun jarang terjadi akan tetapi dampak yang diakibatkan kadang lumayan besar. Salah satu cara untuk menjamin availability suatu informasi adalah dengan cara backup. Backup yang dilakukan secara berkala dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Sedangkan untuk data-data yang sifatnya sangat penting, perlu adanya suatu server cadangan atau skema proteksi lainnya yang menjamin bahwa data-data tersebut akan selalu tersedia meskipun terdapat beberapa gangguan.

Adapula dalam bidang keamanan jaringan di Indonesia, informasi jaringan telekomunikasi yang berbasis internet dijaga oleh suatu badan yakni Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure/Coordination Center atau Id-SIRTII/CC. Tugas utama dari Id-SIRTII/CC ini adalah melakukan sosialisasi dengan pihak terkait tentang IT security.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terhadap Id-SIRTII ini dapat dilihat pada website http://idsirtii.or.id/

Untuk memahami lebih lanjut tentang CIA, dapat mengunjungi link-link berikut :

http://security.blogoverflow.com/2012/08/confidentiality-integrity-availability-the-three-components-of-the-cia-triad/

http://www.techrepublic.com/blog/security/the-cia-triad/488

https://www.cippguide.org/2010/08/03/cia-triad/

http://www.doc.ic.ac.uk/~ajs300/security/CIA.htm